Selama ini, banyak orang memperkirakan bahwa SBY akan menang dengan mudah dalam pemilihan presiden (PilPres) 2009 mendatang. Namun, PKS meramalkan, “SBY bisa kalah kalau ada calon lain yang membawa haluan baru.” Demikian pernyataan Wasekjen DPP PKS Bidang Komunikasi Politik Fahri Hamzah kepada detikcom, Senin (13/4/2009). Ini dia berita selengkapnya.
Senin, 13/04/2009 12:48 WIB
PKS: SBY Jangan Ulangi Kesalahan Bersama JK
Deden Gunawan – detikPemilu
Jakarta – Wacana kembalinya Duet SBY-JK cukup membuat PKS berang. SBY diminta untuk berhati-hati merespon wacana itu dan tidak mengulang kegagalan bersama JK dalam membangun pemerintahan selama ini.
“SBY jangan mengulangi lagi kegagalannya bersama JK dalam membangun kekompakan pemerintahan baik di kabinet maupun DPR,” kata Wasekjen DPP PKS Bidang Komunikasi Politik Fahri Hamzah kepada detikcom, Senin (13/4/2009).
Menurut wakil ketua FPKS ini, ada kesan SBY takut terhadap Golkar sehingga akan tetap mempertimbangkan Golkar dengan menggaet kembali JK sebagai cawapresnya. Padahal langkah menggandeng JK diyakini akan mempersulit kemenangan SBY dan menghambat soliditas koalisi yang akan dibangun.
“SBY harus memiliki kemantapan hati dalam menata sistem politik dan pemerintahan yang akan datang secara lebih solid. Harusnya SBY tetap komitmen berkoalisi dengan partai-partai reformis. Biarkan saja JK bergabung dengan partai-partai Orba, PDIP maupun PPP,” tegas Fahri.
Fahri mengingatkan sulitnya masa depan SBY jika tetap ngotot berduet dengan JK. “Jika itu terjadi, maka PKS berpikir sulit juga masuk dalam koalisi permanen pemerintahan SBY-JK lagi. Ini harus dipikirkan, sebab SBY bisa kalah kalau ada calon lain yang membawa haluan baru,” pungkasnya.
Menanggapi sikap PKS tersebut, Partai Demokrat bersikap sebagai berikut.
Partai Demokrat Ajak PKS Bertemu
By Republika Newsroom
Senin, 13 April 2009 pukul 21:15:00
JAKARTA — Partai Demokrat mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bertemu dan berbicara karena format koalisi antar-partai politik sampai saat ini masih cair.Ketua Bidang Sumber Daya Manusia DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan hal itu menanggapi ancaman PKS yang tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat apabila Susilo Bambang Yudhoyono dipasangkan kembali dengan Jusuf Kalla. “Kita kan lebih baik ketemu dulu, baru bicara soal koalisi,” ujar Andi di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Melalui pertemuan, lanjut dia, dapat diperjelas semua masalah yang ada dan dapat diperoleh titik temu. “Lebih baik kita berpikir positif, lalu nanti ada pertemuan-pertemuan. Dalam pertemuan itu kita bicarakan dengan baik semua pemikiran-pemikiran yang ada. Kalau sudah bertemu, ya ada titik temunya,” tuturnya.
Menurut Andi, saat ini format koalisi sedang dipersiapkan dan Partai Demokrat baru melakukan pertemuan-pertemuan intensif dengan partai-partai politik yang memungkinkan untuk diajak berkoalisi. “Sekarang sedang dipersiapkan, kami sedang melakukan pertemuan-pertemuan intensif, komunikasi-komunikasi lewat telepon juga sudah ada,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta mengancam PKS tidak akan berkoalisi mendukung Yudhoyono dalam Pemilu Presiden apabila Yudhoyono berpasangan kembali dengan Jusuf Kalla.Menurut Anis Matta, apabila Yudhoyono dipasangkan kembali dengan Kalla maka seolah-olah keputusan itu untuk mengejar pragmatisme semata.
(ant/kpo)
No comments:
Post a Comment